Mendeskripsikan Bagaimana Interaksi Antar Komponen Dalam Sistem Pakar Terjadi

Sistem pakar adalah sebuah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk meniru kemampuan pengambilan keputusan seorang pakar dalam domain tertentu. Komponen-komponen dalam sistem pakar berinteraksi satu sama lain untuk memecahkan masalah atau memberikan rekomendasi yang mendekati penilaian seorang ahli manusia. Secara umum, sistem pakar terdiri dari lima komponen utama:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan semua informasi, fakta, aturan, dan pengalaman yang dimiliki oleh pakar dalam bidang tertentu. Basis pengetahuan ini berisi aturan-aturan yang disusun dalam bentuk aturan IF-THEN, kerangka (frames), atau representasi lainnya. Dalam interaksi sistem, basis pengetahuan berperan sebagai sumber informasi yang diakses oleh mesin inferensi untuk menghasilkan keputusan atau solusi.

Contoh basis pengetahuan, Interaksi berbasis pengetahuan (knowledge-based interaction) adalah cara sistem seperti saya memberikan jawaban atau solusi yang berdasarkan data atau informasi yang sudah ada sebelumnya. Ini mirip dengan bagaimana orang menggunakan pengetahuan mereka untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan masalah.

Sebagai contoh, jika saya memiliki pengetahuan tentang perangkat tertentu seperti MacBook M3 atau TUF Gaming A15, saya bisa menggunakan informasi tersebut untuk membandingkan performa, harga, spesifikasi, dan rekomendasi, tanpa perlu mencari informasi baru setiap saat.

Misalnya, saya sudah tahu bahwa Anda pernah menanyakan perbandingan antara MacBook M3 dan TUF Gaming A15. Jika Anda meminta informasi tambahan, saya bisa langsung menghubungkan jawaban tersebut dengan apa yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, dan saya akan menjawab sesuai dengan konteks yang telah ada.

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi adalah komponen inti yang memproses dan menginterpretasikan informasi dari basis pengetahuan. Mesin ini bekerja dengan mengambil aturan dari basis pengetahuan dan menerapkannya pada data atau fakta yang diberikan oleh pengguna, dengan tujuan untuk menghasilkan kesimpulan.

Contoh Interaksinya Mesin inferensi mengakses basis pengetahuan dan membandingkan aturan-aturan yang ada dengan fakta-fakta yang disampaikan oleh pengguna. Berdasarkan kecocokan, mesin inferensi mengambil keputusan atau menyarankan tindakan yang tepat.

3. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Antarmuka pengguna adalah komponen yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem pakar. Ini bisa berupa teks atau grafis yang memudahkan pengguna untuk memasukkan data, mengajukan pertanyaan, atau menerima saran dan penjelasan dari sistem.

Interaksi antarmuka pengguna (User Interface atau UI) mengacu pada cara pengguna berinteraksi dengan perangkat lunak atau perangkat keras. Contoh-contoh interaksi UI dapat mencakup berbagai elemen dan jenis perangkat. Berikut beberapa contoh umum:

a. Tombol (Button)

Tombol adalah elemen UI yang umum ditemui. Saat pengguna mengklik tombol, biasanya ada respons seperti membuka halaman, mengirim data, atau memulai aksi tertentu.

b. Menu Dropdown

Ini adalah menu yang muncul saat pengguna mengklik ikon atau teks, menampilkan daftar opsi yang bisa dipilih.

c. Slider

Slider memungkinkan pengguna memilih nilai dalam rentang tertentu dengan menggeser tombol dari satu sisi ke sisi lain.

d. Formulir (Forms)

Formulir terdiri dari beberapa elemen seperti kotak teks, radio button, dan checkbox yang pengguna isi atau pilih untuk memberikan data.

e. Tooltip

Tooltip adalah teks kecil yang muncul saat pengguna mengarahkan kursor ke elemen tertentu, memberikan informasi tambahan atau deskripsi.

f. Notifikasi Pop-up

Notifikasi muncul sebagai pesan kecil di layar yang biasanya memberikan informasi penting kepada pengguna.

4. Basis Fakta (Fact Base)

Basis fakta adalah tempat penyimpanan fakta-fakta spesifik yang terkait dengan masalah yang sedang diselesaikan. Fakta-fakta ini bisa berupa informasi yang diberikan oleh pengguna atau data yang dihasilkan selama proses konsultasi.

5. Subsistem Penjelasan (Explanation Subsystem)

Subsistem penjelasan memberikan alasan atau justifikasi atas keputusan yang dibuat oleh sistem pakar. Komponen ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap sistem, karena pengguna dapat mengetahui alasan di balik rekomendasi atau keputusan yang dihasilkan.

Proses Interaksi Antar Komponen

Proses interaksi dimulai dari pengguna yang memberikan input melalui antarmuka pengguna. Input ini akan diterima oleh mesin inferensi, yang kemudian mencocokkan input tersebut dengan aturan-aturan di basis pengetahuan. Mesin inferensi akan mengambil fakta dari basis fakta, dan melalui pencocokan aturan, menghasilkan solusi atau saran. Setelah keputusan dibuat, mesin inferensi akan berinteraksi dengan subsistem penjelasan untuk memberikan penjelasan atas dasar keputusan tersebut. Terakhir, hasil dan penjelasan tersebut disajikan kembali kepada pengguna melalui antarmuka pengguna.

Contoh Proses Interaksi

Misalkan seorang dokter menggunakan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit. Berikut adalah proses interaksi yang terjadi:

1. Input Pengguna: Dokter memasukkan gejala-gejala pasien melalui antarmuka pengguna.

2. Akses Basis Pengetahuan: Mesin inferensi memeriksa gejala-gejala ini dan membandingkannya dengan aturan-aturan medis yang ada di basis pengetahuan.

3. Penggunaan Basis Fakta: Mesin inferensi mengambil fakta-fakta yang relevan dari basis fakta, misalnya riwayat kesehatan pasien.

4. Proses Mesin Inferensi: Mesin inferensi menentukan diagnosis berdasarkan aturan IF-THEN yang sesuai dengan gejala dan fakta.

5. Penjelasan dan Output: Subsistem penjelasan memberikan penjelasan tentang bagaimana diagnosis tersebut dihasilkan, dan hasilnya disampaikan kembali kepada dokter melalui antarmuka pengguna.

Proses interaksi ini memungkinkan sistem pakar untuk berfungsi sebagai asisten cerdas yang mendukung pengambilan keputusan berbasis pengetahuan ahli.

Komentar